Flowchart Identifikkasi Gulma
Contohnya pada tabel dibawah yang merupakan tabel hasil identifikasi gulma dilahan rawa lebak Kecamatan Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
Di lahan lebak Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Utara ditemukan 25 spesies gulma, yang terdiri atas 17 spesies gulma berdaun lebar, lima spesies gulma golongan rumput, dan tiga spesies gulma golongan teki. Pada tabel tersebut, gulma golongan daun lebar terdapat 17 spesies dan jumlah NJD-nya 65,35. Jika dirata-rata akan mendapat nilai 3,84. NJD yang nilainya lebih besar dari NJD tersebut dikatakan gulma dominan
Rumus:
Frekuensi relatif adalah frekuensi suatu jenis tumbuhan dikalikan seratus persen. Besaran frekuensi relatif dinyatakan dalam persen.
Pembahasan ini dimisalkan kita melakukan pengamatan dengan menggunakan 3 petak. Pada petak 1 ada jenis gulma A dan B, petak 2 terdapat jenis A dan C dan petak 3 hanya ada jenis gulma C. Maka total frekuensi seluruh spesies yaitu 1+2+3= 6 jadi frekuensi relatif jenis gulma A adalah 0,16.
Kepadatan /kerapatan relative adalah persentase dari jumlah seluruh individujenis yang bersangkutan, penghitungan di peroleh dari jumlahh individu jenis yang bersangkutan dikalikan seratus persen, besaran kepadatan/kerapatan relatif dinyatahkan dalam persen.
Bobot kering relatif adalah nilai yang menunjukkan persentase dari bobot kering suatu jenis tumbuhan. Perhitungannya dilakukan dengan membagi bobit kering suatu jenis tumbuhan dengan bobot kering seluruh jenis tumbuhan yang diamati.
Jumlah NJD Daun Lebar/Populasi = 65,35/17 = 3,84 sehingga nilai yang didapat pada tabel melebihi jumlah NJD populasi dikatakan dominan, populasi gulma daun lebar dominan pada tabel yaitu Eceng gondok, kembang paku konde, Cacabean, kangkung Enceng-enceng,Kayambang, Bayem kremeh, kasisap sayu, Godong puser, Kakuluman, Babadotan, kumpai salap, dan Gagabusan